Free Powder Puff Girls Cursors at www.totallyfreecursors.com

Jumat, 13 Desember 2013

Teknik Pemeriksaan Thyroid Scan Uptake


Pengertian thyroid scan adalah pemeriksaan dengan menggunakan zat radioaktif untuk mendapatkan pencitraan morfologi fungsional tyroid dan untuk menilai kemampuan kelenjar tyroid dalam menangkap zat radioaktif.
Indikasi pemeriksaan: Untuk menilai besar, bentuk anatomi dan letak kelenjar tyroid yang berfungsi evaluasi nodul tiroid, evaluasi pembesaran kelenjar tanpa nodul yang jelas, Evaluasi jaringan ektopik atau sisa pasca operasi. Uptake untuk evaluasi fungsi thyroid.
Persiapan dan peralatan
1.      Persiapan pasien
Pada dasarnya dalam pemeriksaan thyroid uptake tidak ada persiapan khusus bagi pasien hanya saja instruksi-instruksi yang menyangkut posisi dan prosedur pemeriksaan harus diberitahukan dengan jelas diantaranya:
·         pasien harus menghindari makanan atau bahan obat yang mengandung iodium tinggi (makanan laut/seafood) 3-5 hari sebelum pemeriksaan
·         kontras radiologi, betadine, dan obat jantung dihentikan minimal 4 minggu sebelum pemeriksaan
·         obat hormon tiroid (thyrax) dihentikan 4 minggu dan hormone T3 dihentikan 1 minggu sebelum pemeriksaan
·         obat anti tiroid (PTU, Neumercazole) dihentikan 3-5 hari sebelum pemeriksaan
·         obat gosok, obat batuk/OBH, jamu-jamu, permen/obat yang mengandung menthol/mint dihentikan 3-5 hari sebelum pemeriksaan
2.      Persiapan obat
2-5 mCi Tc-99m murni tanpa campuran zat pembawa, diberikan di intravena
3.      Teknik pelaksanaan pemeriksaan
a.       Pasien disuntikan Tc-99m di intravena, setelah itu pasien menunggu 10 menit agar obatnya terserap dengan baik
b.      Sebelum pemeriksaan dilaksanakan, ukur terlebih dahulu spuit yg berisi Tc-99m (pre injeksi) lama pengukuran 1 menit, setelah pengukuran selesai, diukur kembali spuit yang sudah disuntikan kepasien (post injeksi) lama pengukuran 1 menit.
c.       Setelah pengukuran selesai pasien tidur terlentang (supine) dibawah kamera dengan posisi leher ekstensi
d.      Lakukan penandaan (marker) dikartilago tiroid dan jugular sebagai batas proyeksi area kelenjar tiroid
e.       Lalu pemeriksaan dimulai, lamanya pemeriksaan 3-5 menit


APA ITU THYROID ???





Thyroid berasal dari bahasa Yunani untuk kata yang berarti “perisai”, karena bentuk tulang rawan tiroid yang saling terkait. Masalah yang paling umum dari kelenjar tiroid adalah kelenjar tiroid yang terlalu aktif, disebut sebagai hipertiroidisme, dan kelenjar tiroid kurang aktif, disebut sebagai hipotiroidisme.
Kelenjar Gondok (Thyroid) adalah salah satu yang terbesar dengan berat neonatus 2-3 gram pada anak-anak dan 18-60 gram pada orang dewasa. Kelenjar tyroid yang terletak tepat dibawah larynx sebelah kanan dan kiri depan trakea. Kelenjar tyroid terdiri dari dua lobus yang berkapsul dan dihubungkan oleh isthimus yang menyilang trakea sedikit dibawah kartilago krikoid. Setiap lobus mempunyai diameter vertical 2-3 cm dan tebal 1 cm. Volume kelenjar tyroid dapat diperkirakan dengan USG yaitu berkisar antara 10-30 ml pada orang normal. Volume tyroid ditemukan lebih besar pada laki-laki daripada wanita dan meningkat secara bertahap sesuai dengan umur.
Isthimus (jembatan antara dua lobus tiroid) terletak lebih rendah daripada tulang rawan krikoid. Kelenjar tiroid mengontrol seberapa cepat tubuh menggunakan energi, membuat protein, dan mengontrol seberapa sensitif tubuh dan khususnya untuk mengontrol hormon. Kelenjar gondok berfungsi dalam proses memproduksi hormon tiroid, beberapa hormon yang di produksi yaitu triodothyronine (T3) dan tiroksin (T4). Hormon-hormon ini mengatur laju metabolisme dan mempengaruhi pertumbuhan dan tingkat fungsi sistem lain di dalam tubuh. T 3 dan T 4 disintesis dari yodium dan tiroksin. Tiroid juga memproduksi kalsitonin, yang berperan dalam homeostasis kalsium. Output hormonal dari tiroid diatur oleh thyroid-stimulating hormone (TSH) yang dihasilkan oleh hipofisis anterior, yang itu sendiri diatur oleh Thyrotropin-releasing hormone (TRH) yang dihasilkan oleh hipotalamus.
 
Sel-sel tyroid memiliki 3 fungsi yaitu
1.      mengumpulkan dan memindahkan iodium
2.      membentuk triglobulin dan mengeluarkan ke dalam koloid
3.      dan mengeluarkan hormon thyroid dan tiroglobulin dan mensekresikan ke dalam sirkulasi darah.
 
INDIKASI-INDIKASI KELENJAR THYROID
 
1.      Hipertiroidisme
Dikenal juga sebagai tirotoksikosis, hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik hormon thyroid yang berlebihan. Terdapat dua tipe hipertiroidisme spontan yang paling sering dijumpai yaitu: penyakit gravers dan goiter notbular toxic.
2.      Hipotiroidisme
Terdapat beberapa tipe hipotiroidisme yang bergantung pada lokasi timbulnya masalah. Penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai satu primer, bila timbul akibat proses patologis yang merusak kelenjar tiroid. Sekunder akibat defisiensi sekresi TSH hipofisis. Bergantung pada usia hipotiroidisme, penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai:
Hipotiroidisme dewasa atau miksedema, Hipotiroidisme juvenilis (timbulnya sesudah usia 1 samapai 2 tahun), Hipotiroidisme kongenital atau kreatinin disebabkan oleh kekurangan hormon tiroid sebelum atau segera sesudah lahir. Beberapa pasien dengan hipotiroidisme mempunyai kelenjar tiroid yang mengalami atrofi atau tidak mempunyai kelenjar tiroid akibat pembedahan atau ablasi radioisotop atau akibat destruksi oleh antiubodi autoimun yang beredar dalam sirkulasi.
Pengobatan hipotiroidisme antara lain dengan pemberian tiroksin, biasanya dimulai dalam dosis rendah (50 µg per hari) khususnya pada pasien yang lebih tua atau pada pasien miksedema.
3.      Goiter Non Toxic
etiologi goiter nontoxic antara lain adalah defisiensi yodium atau gangguan kimia intratiroid yang disebabkan oleh berbagai faktor. Akibat gangguan ini kapasitas kelenjar tiroid untuk menyekresi tiroksin terganggu, mengakibatkan peningkatan kadar TSH dan hiperplasia dan hipertrofi folikel-folikel tiroid. Secara klinis, pasien dapat memperlihatkan penonjolan disepertiga bawah bagian leher.
4.      Neoplasma Tiroid
Sering timbul sebagai pembesaran tiroid yang memiliki ciri khusus. Kadang-kadang mirip goiter nodular jinak. Pada sekitar 5 sampai 10% orang dewasa di Amerika Serikat, nodula-nodula tiroid dapat diraba secara klinis. Kebanyakan nodula tersebut jinak tetapi beberapa nodula goiter bersifat karsinoma.
5.      Karsinoma Thyroid
Karsinoma thyroid harus dicurigai berdasarkan tanda klinis jika hanya ada satu nodula yang teraba, keras, tidak dapat digerakkan dari dasarnya, dan berhubungan dengan limpa denopati. Secara umum telah disepakati bahwa kanker tiroid secara klinis dapat dibedakan menjadi suatu kelompok besar neoplasma berdiferensiasi baik dengan percepatan pertumbuhan yang lambat dan kemungkinan sembuh yang tinggi, dan suatu kelompok kecil tumor anaplastik dengan kemungkinan fatal. Terdapat empat jenis kanker tiroid menurut sifat morfologik dan biologik.
·         Karsinoma Papilaris
Karsinoma papilaris adalah jenis kanker tiroid yang paling banyak ditemukan dan merupakan 80% dari semua jenis tumor ganas tiroid pada anak-anak dan orang dewasa yang kurang dari 40 tahun.
·         Karsinoma Folikularis
Karsinoma fulikularis menyusun sekitar 20% dari semua kanker tiroid. Kanker ini adalah bentuknya paling yang pertumbuh lambat, meskiupun pada suatu saat dapat berkembang secara progresif, cepat menyebar ketempat-tempat yang letaknya jauh.
·         Karsinoma Medularis
Karsinoma medularis tiroid (MTC) agak jarang ditemukan, merupakan 5 sampai 10% dari semua kasus. Sela asal neoplasma ini adalah sel C atau sel parapolikular. Seperti sel prekursornya, tumor ini sanggup menyeksresikan kalsitonin. MTC dapat timbul sebagai tumor yang penyebarannya tidak rata, biasanya melibatkan satu lobus tiroid atau dapat juga bersifat familiar. Jenis kanker ini di obati dengan tiroid ektomi.
·         Karsinoma Anaplastik
Karsinoma anaplastik secara histologis berdiferensiasi buruk dan sangat ganas, sering mengakibatkan kematian dalam beberapa minggu atau bulan. Karsinoma inio merupakan bukti infasi lokal dalam stadium dini ke struktur-struktur sekitar tiroid, serta metastase melalui saluran limfatik dan aliran darah.

6.      Sindrom Sakit Eutiroid
Merupakan perubahan-perubahan pada fungsi tiroid yang menyerupai hipotiroidisme telah ditemukan pada banyak pasien rawat inap yang menderita penyakit sistemik yang berat. Pada kebanyakan pasien itu, kadar tiroksin bebas berada dalam jumlah yang normal, dan pasien-pasien ini sebenarnya tidak menderita hipotiroidisme, melainkan sindrom sakit eutiroid.