Handphone atau biasa disingkat HP merupakan sarana
telekomunikasi canggih yang sangat bermanfaat untuk menghubungkan orang banyak. Berawal
dari perkembangan penemuan teknologi komunikasi yang bertujuan untuk memungkinkan
orang-orang untuk saling berkomunikasi tanpa menghiraukan jarak antar
mereka, HP hadir setelah penemuan-penemuan seperti telegram, telephone, faximile ditemukan. Dengan
segala kecanggihan dan kemutakhiran dunia teknologi yang terus mengalami peningkatan, HP hadir
sebagai sarana telekomunikasinirkabel yang dapat dibawa kemanapun si pengguna
berada.Segala kemudahan yang diberikan oleh HP tidak lepas dari suatu sarana
yaitu sinyal yangmenghubungkan antar pengguna. Pada HP terdapat transmitter
yang mengubah suara menjadigelombang sinusoidal kontinu yang kemudian
dipancarkan keluar melalui antenna dangelombang ini berfluktuasi melalui udara.
Dengan adanya sinyal pemancar yang terhubungdengan para provider telephone
selular yang jumlahnya kini semakin meningkat, HP pun makin terjangkau dan makin meluas penggunaanya.
I.
Radiasi
Gelombang Elektromagnetik pada Ponsel
penggunaan HP bagi sebagian orang di muka bumi mengalami
peningkatanyang cukup pesa. Pada masyarakat modern, HP sudah menjadi sebuah
kebutuhan primer.Padahal penggunaan HP itu sendiri ternyata menimbulkan radiasi
yang cukup berbahaya bagikesehatan. Pada HP terdapat transmitter yang mengubah
suara menjadi gelombang sinusoidalkontinu yang kemudian dipancarkan keluar
melalui antenna dan gelombang ini berfluktuasimelalui udara. Gelombang RF
(Radio Frequency) inilah yang menimbulkan radiasi gelombangelektromagnetik.Para
peneliti di National Radiology Protection Board, Inggris, mengatakan
radiasielektromagnetik dari telepon genggam dapat merusak DNA dan mengakibatkan
tumor otak.Ketika kita mengirim/menerima SMS atau menelepon/ditelepon, HP
memancarkan gelombangelektromagnetik agar dapat berkomunikasi dengan pemancar
operator terdekat. Dalam jumlahyang berlebihan, radiasi ini berbahaya, namun
dalam jumlah kecil, radiasi gelombangelektromagnetik tidak berbahaya bagi
manusia.FCC (salah satu lembaga pemerintah AS) menetapkan batas maksimal
besarnya radiasiyang diperbolehkan untuk HP. Besarnya radiasi dinyatakan dalam
SAR (Specific absorptionrate). SAR adalah nilai maksimum radiasi yang diserap
oleh tubuh per satuan berat. FCCmenentukan besarnya SAR untuk HP adalah
maksimal sebesar 1.6 W/kg. Negara-negara diEropa (European Union) menetapkan
besarnya SAR maksimal adalah sebesar 2 W/kg. HP yang berada di atas batas
ini tidak boleh diproduksi dan diperdagangkan di negara tersebut.
Pada ponsel terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi
gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena
dan berfluktuasi melalui udara. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang
atau partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya),
panjang gelombang, dan frekuensi. Sewaktu listrik dialirkan melalui jaringan
transmisi, distribusi, atau digunakan dalam berbagai peralatan elektronik, saat
itu juga muncul medan elektromagnetik di sekitar saluran dan peralatan. Medan
ini kemudian menyebar ke lingkungan dan berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan kepada menusia, meskipun tidak setiap radiasi elektromagnetik akan
menimbulkan ganguan kesehatan.
Terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi pengion dan radiasi nonpengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya elektron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. Radiasi pengion perlu diwaspadai, terutama mengenai sumber, jenis, sifat, akibat, dan bagaimana cara menghindarinya. Tidak demikian dengan radiasi nonpengion. Radiasi ini didefinisikan sebagai penyebaran atau emisi energi yang bila melalui media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi tersebut tidak akan mampu menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media yang bersangkutan. Istilah radiasi nonpengion mengacu kepada radiasi elektromagnetik yang meliputi sinar ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro (microwave) dan radiofrekuesi elektromagnetik. Radiasi nonpengion inilah yang menjadi kekhawatiran masyarakat sejak akhir tahun 1960-an.
Terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi pengion dan radiasi nonpengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya elektron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. Radiasi pengion perlu diwaspadai, terutama mengenai sumber, jenis, sifat, akibat, dan bagaimana cara menghindarinya. Tidak demikian dengan radiasi nonpengion. Radiasi ini didefinisikan sebagai penyebaran atau emisi energi yang bila melalui media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi tersebut tidak akan mampu menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media yang bersangkutan. Istilah radiasi nonpengion mengacu kepada radiasi elektromagnetik yang meliputi sinar ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro (microwave) dan radiofrekuesi elektromagnetik. Radiasi nonpengion inilah yang menjadi kekhawatiran masyarakat sejak akhir tahun 1960-an.
I.
Dampak
Radiasi Ponsel Terhadap Kesehatan
Gangguan kesehatan yang potensial akibat radiasi medan
elektromagnetik telah menjadi isu yang diteliti sampai sekarang. Penelitian
pada manusia umumnya dilakukan terhadap masyarakat yang tinggal di dekat
instalasi pembangkit tenaga listrik serta jaringan distribusinya, para pekerja
industri elektronik serta pengguna peralatan elektronik. Seiring dengan
penelitian tersebut, ditemukanlah berbagai gangguan kesehatan akibat radiasi
elektromagnetik, khususnya eletromagnetik pada ponsel. Berdasarkan kuisioner
yang telah dilakukan, penyusun menyebarkan 50 lembar kuisioner. Di antara 48
pengguna ponsel tersebut, 31 pengguna meletakkan ponsel di saku dan sisanya
meletakkan di tas. Pengguna ponsel tersebut 60% sering menggunakan ponsel untuk
SMS, 20% untuk internet, 15 % untuk menelpon, dan 5% untuk games. Pengguna
rata-rata memakai ponsel selama 30 menit. Dari data diketahui 69% pengguna
mengetahui dampak dari radiasi ponsel dan 31% tidak mengetahuinya. Dalam 69%
pengguna ponsel tersebut menjawab pusing, gangguan pendengaran , dan kanker
sebagai bahaya radiasi ponsel.
Berikut
beberapa penyakit dan kelainan yang berpotensi timbul karena radiasi HP :
a.
Kanker
b.
Tumor otak
c.
Alzheimer
d.
Parkinson
e.
Fatigue (terlalu capai)
f.
Sakit kepala
Penelitian yang berbeda menghasilkan hasil yang
berbeda. Ada yang menyatakan radiasi HP lebih banyak menyebabkan kanker dan kelainan. Ada yang
menyatakan bahwa radiasi HPtidak berhubungan dengan kanker. Terlepas dari mana
yang benar atau salah tentu kita sebaiknya perlu untuk bersikap waspada dan mengantisipasi.
II.
Dampak
ringan dari radiasi ponsel
Dalam bab ini akan dibahas sekilas beberapa gangguan
kesehatan akibat radiasi elektromagnetik ponsel yang sering dirasakan dalam
kehidupan sehari-hari atau dalam jangka pendek.
a.
Vertigo
Vertigo adalah gejala yang dialami oleh individu yang merasa sekelilingnya berputar. Ada yang menyebutnya sebagai “halusinasi gerakan” atau “ilusi bergerak”. Individu yang bersangkutan merasakan adanya sensasi berputar-putar yang disertai dengan rasa mual, muntah, telinga berdenging, sakit kepala, dan kelelahan. Kondisi yang terkadang menimbulkan vertigo diantaranya pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis), gangguan pada pembuluh otak, kafein, nikotin, dan alkohol. Namun, menurut teori terbaru tentang melatonin, melatonin yang rendah dapat menimbulkan gejala ini. Salah satu penghambat produksi hormon melatonin adalah radiasi elektromagnetik, termasuk berasal dari ponsel.
Vertigo adalah gejala yang dialami oleh individu yang merasa sekelilingnya berputar. Ada yang menyebutnya sebagai “halusinasi gerakan” atau “ilusi bergerak”. Individu yang bersangkutan merasakan adanya sensasi berputar-putar yang disertai dengan rasa mual, muntah, telinga berdenging, sakit kepala, dan kelelahan. Kondisi yang terkadang menimbulkan vertigo diantaranya pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis), gangguan pada pembuluh otak, kafein, nikotin, dan alkohol. Namun, menurut teori terbaru tentang melatonin, melatonin yang rendah dapat menimbulkan gejala ini. Salah satu penghambat produksi hormon melatonin adalah radiasi elektromagnetik, termasuk berasal dari ponsel.
b.
Keletihan
Menahun (Chronic Fatigue Syndrome)
Tanda awal gangguan ini berupa keletihan yang kuat, terjadi secara tiba-tiba dan selalu berulang. Pada umumnya penderita mula-mula menderita bronkhitis, pilik, hepatitis, atau stres emosional. Namun, sebagian orang yang hipersensitif terhadap radiasi elektromagnetik akan mengalaminya. Radiasi medan elektromagnetik akan menimbulkan penurunan produksi hormon melatonin. Secara umum, keluhan pada keletihan menahun dapat berupa rasa lemah pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa sakit pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa lemah atau sakit pada otot dan persendian secara bersamaan yang menetap atau hilang timbul.
Tanda awal gangguan ini berupa keletihan yang kuat, terjadi secara tiba-tiba dan selalu berulang. Pada umumnya penderita mula-mula menderita bronkhitis, pilik, hepatitis, atau stres emosional. Namun, sebagian orang yang hipersensitif terhadap radiasi elektromagnetik akan mengalaminya. Radiasi medan elektromagnetik akan menimbulkan penurunan produksi hormon melatonin. Secara umum, keluhan pada keletihan menahun dapat berupa rasa lemah pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa sakit pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa lemah atau sakit pada otot dan persendian secara bersamaan yang menetap atau hilang timbul.
c.
Dampak
Berat dari Radiasi Ponsel
Dampak ringan dari radiasi ponsel pada sub bab sebelumnya, menjadi pemacu timbulnya penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan.
Dampak ringan dari radiasi ponsel pada sub bab sebelumnya, menjadi pemacu timbulnya penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan.
d.
Insomnia
Insomnia adalah persepsi tentang kurangnya kualitas dan kuantitas tidur, dengan akibat yang terkait pada siang hari. Keluhan yang dikemukakan, yaitu sulit memulai tidur, sering terbangun dari tidur, sulit tidur lagi setelah terbangun malam hari, dan cepat bangun di pagi hari. Sesuai definisinya, gejala tersebut berhubungan dengan gangguan di siang hari, misalnya keletihan, konsentrasi maupun memori terganggu, dan sebagainya. Namun, hormon melatonin yang turun, antara lain karena rangsangan sinar yang terang serta radiasi elektromagnetik ponsel, juga dapat menimbulkan gangguan ini.
Diagnosis lain tentang penyebab insomnia mencakup gangguan neuropsikiatri seperti depresi, ansietas, demensia, juga penyalahgunaan obat, maupun gangguan irama sirkadian. ‘Salah satu penyebab gangguan irama sirkadian yang menyebabkan orang sukar tidur adalah radiasi elektromagnetik’. Itulah yang diucapkan oleh Anies (2009:65). Irama sirkadian yang terganggu menyebabkan terganggunya irama bangun dan tidurnya seseorang. Jika hal tersebut terjadi, maka orang yang bersangkutan akan mengantuk dan tidur siang hari, sedangkan di malam hari ia justru akan terbangun dan sulit untuk tidur.
Insomnia adalah persepsi tentang kurangnya kualitas dan kuantitas tidur, dengan akibat yang terkait pada siang hari. Keluhan yang dikemukakan, yaitu sulit memulai tidur, sering terbangun dari tidur, sulit tidur lagi setelah terbangun malam hari, dan cepat bangun di pagi hari. Sesuai definisinya, gejala tersebut berhubungan dengan gangguan di siang hari, misalnya keletihan, konsentrasi maupun memori terganggu, dan sebagainya. Namun, hormon melatonin yang turun, antara lain karena rangsangan sinar yang terang serta radiasi elektromagnetik ponsel, juga dapat menimbulkan gangguan ini.
Diagnosis lain tentang penyebab insomnia mencakup gangguan neuropsikiatri seperti depresi, ansietas, demensia, juga penyalahgunaan obat, maupun gangguan irama sirkadian. ‘Salah satu penyebab gangguan irama sirkadian yang menyebabkan orang sukar tidur adalah radiasi elektromagnetik’. Itulah yang diucapkan oleh Anies (2009:65). Irama sirkadian yang terganggu menyebabkan terganggunya irama bangun dan tidurnya seseorang. Jika hal tersebut terjadi, maka orang yang bersangkutan akan mengantuk dan tidur siang hari, sedangkan di malam hari ia justru akan terbangun dan sulit untuk tidur.
e.
Leukemia
Leukemia dapat menyerang pria dan wanita, tetapi angka kejadian leukemia pada umumnya menyerang lebih banyak pria daripada wanita. Faktor keturunan dan lingkungan berperan dalam terjadinya leukemia. Faktor-faktor lingkungan berupa kontak dengan radiasi. Radiasi di sini terutama berupa radiasi pegion, meskipun untuk kondisi tertentu juga berasal dari radiasi nonpegion.
Tanda dan gejala leukemia akut adalah infeksi berat disertai timbulnya luka pada selaput lendir, demam, napas cepat, mimisan, dan perdarahan saluran cerna dan sistem saluran kemih. Dapat pula timbul gejala kurang darah seperti pusing, cepat lelah, susah bernapas sewaktu bekerja fisik, dan pucat yang nyata. Sedangkan tanda dan gejala leukemia kronik dapat berupa kelelahan, kehilangan berat badan, produksi keringat yang meningkat, tidak tahan panas, cepat kenyang, dan buang air besar tidak teratur.
Semua tanda dan gejala pada leukemia, baik akut maupun kronik, dapat merupakan gejala dan tanda khas dari tiap-tiap leukemia ataupun merupakan gejala dan tanda gabungan dari kedua jenis leukemia.
Leukemia dapat menyerang pria dan wanita, tetapi angka kejadian leukemia pada umumnya menyerang lebih banyak pria daripada wanita. Faktor keturunan dan lingkungan berperan dalam terjadinya leukemia. Faktor-faktor lingkungan berupa kontak dengan radiasi. Radiasi di sini terutama berupa radiasi pegion, meskipun untuk kondisi tertentu juga berasal dari radiasi nonpegion.
Tanda dan gejala leukemia akut adalah infeksi berat disertai timbulnya luka pada selaput lendir, demam, napas cepat, mimisan, dan perdarahan saluran cerna dan sistem saluran kemih. Dapat pula timbul gejala kurang darah seperti pusing, cepat lelah, susah bernapas sewaktu bekerja fisik, dan pucat yang nyata. Sedangkan tanda dan gejala leukemia kronik dapat berupa kelelahan, kehilangan berat badan, produksi keringat yang meningkat, tidak tahan panas, cepat kenyang, dan buang air besar tidak teratur.
Semua tanda dan gejala pada leukemia, baik akut maupun kronik, dapat merupakan gejala dan tanda khas dari tiap-tiap leukemia ataupun merupakan gejala dan tanda gabungan dari kedua jenis leukemia.
f.
Kanker
Payudara
Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh perempuan. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan angka kematiannya cukup tinggi. Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, meskipun banyak dugaan-dugaan yang disimpulkan oleh para peneliti.
Ternyata lingkungan berhubungan berat dengan kanker payudara, dalam hal ini sebagai pemicu timbulnya kanker tersebut. Paparan bahan-bahan radioaktif, sinar-Xserta bahan lain yang termasuk radiasi pegion, beresiko menimbulkan kanker payudara. ‘Bukan hanya radiasi pegion saja, bahkan radiasi seperti radiasi nonpegion seperti radiasi elektromagnetik yang berasal dari berbagai peralatan elektronik, dalam taraf tertentu berisiko menimbulkan kanker payudara’. Sebagaimana dikemukakan oleh Harmaya (2009) dan Mahendra (2008). Keterkaitan radiasi elektromagnetik dengan kanker payudara tidak serta merta terjadi begitu saja, melainkan melalui mekanisme hormonal, khususnya hormon melatonin. Hormon melatonin bersifat menghambat tumorogenesis. Artinya hormon melatonin yang turun, salah satunya adalah akibat radiasi elektromagnetik yang berpotensi menimbulkan kanker payudara’.
Kanker payudara merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh perempuan. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dan angka kematiannya cukup tinggi. Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, meskipun banyak dugaan-dugaan yang disimpulkan oleh para peneliti.
Ternyata lingkungan berhubungan berat dengan kanker payudara, dalam hal ini sebagai pemicu timbulnya kanker tersebut. Paparan bahan-bahan radioaktif, sinar-Xserta bahan lain yang termasuk radiasi pegion, beresiko menimbulkan kanker payudara. ‘Bukan hanya radiasi pegion saja, bahkan radiasi seperti radiasi nonpegion seperti radiasi elektromagnetik yang berasal dari berbagai peralatan elektronik, dalam taraf tertentu berisiko menimbulkan kanker payudara’. Sebagaimana dikemukakan oleh Harmaya (2009) dan Mahendra (2008). Keterkaitan radiasi elektromagnetik dengan kanker payudara tidak serta merta terjadi begitu saja, melainkan melalui mekanisme hormonal, khususnya hormon melatonin. Hormon melatonin bersifat menghambat tumorogenesis. Artinya hormon melatonin yang turun, salah satunya adalah akibat radiasi elektromagnetik yang berpotensi menimbulkan kanker payudara’.
Solusi
Mengurangi Dampak dari Radiasi Ponsel Terhadap Kesehatan
Pakar kesehatan menemukan beberapa upaya untuk memperkecil
pengaruh radiasi ponsel terhadap kesehatan pengguna ponsel.Upaya tersebut
meliputi :
a.
menjauhkan
ponsel dari kepala. Kekuatan gelombang elektromagnetik akan berkurang secara
drastis dengan bertambahnya jarak,
b.
pergunakan
headset atau handsfree seefektif mungkin,
c.
memanfaatkan
layanan pesan singkat (SMS) dibanding telepon,
d.
tidak
menggunakan ponsel sewaktu sinyal lemah
e.
tunggulah
sampai telepon sudah menyambung ke tempat tujuan, sebelum mendekatkan ponsel ke
telinga
f.
jangan
menyimpan ponsel di saku atau ikat pinggang pada saat ponsel dalam kondisi on,
g.
dalam buku
manual ponsel selalu dianjurkan untuk mematikan ponsel pada saat berada di
dekat pompa bensin maupun tempat-tempat penyimpanan bahan kimia yang mudah
meledak. Ponsel dapat mengganggu operasi instalasi teknis dari tempat-tempat
tersebut
h.
meminimalisir
pemakaian ponsel di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di
dalam mobil,
i.
memilih ponsel
dengan level SAR (Spesific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR ini biasanya
dicantumkan dalam buku manual. ICNIRP (International Commission on Non-Ionizing
Radiation Protection) memberikan batas maksimal sebesar 2,0 W/kg.
0 komentar:
Posting Komentar